We are growing up till old times

Selasa, 28 Februari 2012

Sahabat Sejati

Teman... 


Setiap orang pasti punya teman..
Seseorang yang di kenal di sekolah,di kampus atau di mana pun...
Baik disengaja atau tidak sengaja..
Itulah teman...

Tapi Sahabat....
Apakah kalian punya sahabat?
Pernahkah kalian mempunyai seorang sahabat?
Semua orang punya teman, tapi tidak semua orang mempunyai sahabat...

Jadi seperti apakah "Sahabat Sejati" itu??
Sahabat sejati adalah....

Sahabat yang selalu ada di saat kita butuhkan...



Tidak peduli sebesar apa dirimu...




Atau semiskin apa dirimu...



Ia akan selalu bersedia menjadi tempat kita untuk bersandar...



Meskipun perbedaan itu selalu ada...



Baik dalam Warna....


Usia....


Atau bahkan spesies sekalipun...



Mereka akan selalu bersedia menolong kita...


Tanpa Pamrih....


Dan,sahabat sejati itu....
Tidak akan pernah membiarkan kita melakukan hal bodoh.....




Sendirian...



Dan,sahabat sejati itu....
Tidak akan membiarkan kita melakukan hal yang buruk...
Ia akan menghentikan kita dengan cara apapun...

Cara Apapun...




Ia selalu memperhatikan kita,meskipun kita tidak memperhatikan nya...

Karena ia peduli...





Saat kita kedinginan,ia kan membuat kita hangat...




Dan selalu memberikan kita tumpangan...



Untuk pergi ketempat yang kita inginkan...


Meskipun terkadang,ia selalu tertawa disaat kita menangis...


Tapi sebenarnya,ia selalu siap menjadi tempat kita untuk berpijak



Bahkan disaat kita tidak bisa melihat....
Ia akan selalu menunjukan arah yang benar...


Itu tidak lain karena ia selalu ingin melindungi kita...


Melindungi kita...




Sahabat sejati itu akan terus menjadi sahabat sejati...

 Dari waktu ke waktu...



Selamanya..........







Remake from @9Gag 

Kamis, 23 Februari 2012

Pengorbanan menjadi "anak alay" satu hari

Tahun 2011 adalah tahun yang sangat berarti buat saya. Kenapa? Karena saya bisa bertemu dengan para legenda legenda AC Milan.

Tanggal 4 September 2011,saya ikut tur ke Jakarta bersama Milanisti Indonesia sezione Bandung (MIsB) untuk nonton pertandingan:"Milan Glorie vs Indonesia All Star". Padahal sih tanggal 5 sudah masuk kuliah,tapi saya bela-belain bolos cuma buat nonton para "Legend".Kebetulan saat itu hari Minggu)kami  (MIsB) di undang ke acara "Musik Pagi" untuk bertemu para legenda Milan."wow kesempatan besar nih"pikir saya..

Saat sampai di depan studio,kami dicegat oleh beberapa sukuriti yang kemudian teriak teriak. "Yang gak pake sepatu gak boleh masuuk yah.!!! Tunggu diluar aja..!!!"."Buset dah.. belagu bener nih baru jadi sukuriti.. lagian apa hubungan nya gak pake sepatu sama gak boleh masuk?? .Dasar emang acara alay." pikirku...
Untung saya emang kebetulan pake sepatu kojo (adidas item strip putih),akhirnya saya boleh masuk.
Dan saya pun duduk paling depan dan akhirnya syuting pun dimulai. Kebayang gak,muka bangun tidur belum mandi dan cuci muka tapi langsung syuting dan disiarkan "Live"di seluruh Indonesia. Ahh bodo amat lah,yang penting bisa ketemu "Legenda Milan." Hingga akhirnya beberapa lagu pun dimulai,saya dipaksa joget joget oleh tante tante galak disana. Terpaksa saya joget joget alay,demi perdamaian dunia.Akhirnya saatnya tiba,Para legenda Milan pun datang satu persatu,Danielle Massaro,Massimo Taibi,Jean Pierre Papin,Franco Baresi dan lain lain. Saya yang duduk di depan tentu nya tidak menyianyiakan kesempatan ini. Saya bersalaman dengan mereka..!! yuups semuanyaa... tapi yang paling berkesan,saat saya bersalaman dengan "Franco Baresi" legenda hidp Milan.Dia adalah pemain legenda favorit saya setelah "Paolo Maldini." Dan saya telah bersalaman dengan nya langsung.Wooow seperti mimpi saja....



Massimo Taibi si Kiper Jangkung

Franco Baresi sedang tersenyum

Satu hal lagi yang paling berkesan adalah, saya berkesempatan berfoto bareng dengan "Jean Pierre Papin" (Cuma 3 detik). Saat acara selesai,semua pemain Milan mulai berjalan menuju bus. Diam diam saya mengikuti mereka dari belakang.Dan saat bodyguard lengah,saya langsung lari menghampiri "Papin" dan langsung meminta berfoto dengan nya. CEKLEEKKK....!!! *suara kamera


                                                   


Puas sekali rasanya bisa bersalaman dan berfoto dengan para legenda Milan. Meskipun difoto wajah saya terlihat agak pucat (Gara2 takut sama bodyguard).Saya tidak akan memperlihatkan wajah saya saat itu,pokoknya wajahnya bener bener "watir" dan anda pasti terkejut melihatnya. Dan dibawah ini adalah wawancara para legenda Milan bersama Indonesia All Star. Saya muncul juga loh di menit 02:05-02:24 di belakang Charis Yulianto (Gak Penting).Muka saya gak terlalu alay kan? Kishishishishishi..






Setidaknya pengorbanan satu hari menjadi "Anak Alay" pun tidak sia-sia Zehahahaha...
Forza Legenda Milan..!!

Selasa, 21 Februari 2012

Kentut Persahabatan

Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan semester 3 di kost-an Winda. Saat itu aku,Dadan,Irfan,Puji,dan juga Icut sedang kerja kelompok mengerjakan tugas. Saat kami sedang asyik asyiknya diskusi,entah disengaja atau tidak,temanku yang bernama Dadan mengeluarkan gas beracun yang tidak mampu didengar oleh telinga kami. Tapi mampu saya mendengarnya,mungkin karena saya sudah bersahabat dengan Dadan,jadi saya bisa tau walaupun yang lain tidak tau.Seketika saat itu kost-an Winda langsung ribut dan beberapa orang dari kami mulai meninggalkan kamar satu persatu.Tentu saja teman teman yang lain langsung mengeluh,terutama si Irfan dengan kalimat "Anjing-Goblog"nya.Saat itu Dadan yang sedikit shock dan juga terkejut mencoba untuk tersenyum. Yups senyum kesedihan lah yang saat itu ada di wajah Dadan.Dalam benak-ku,yang terbayang saat itu mungkin kesedihan yang ada di raut wajah Dadan adalah kesedihan karena ia telah melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan saat itu. Namun kemudian Dadan pun terdiam sejenak dan bertanya "Dit,maneh teu kaluar??". Dalam bahasa Indonesia" Dit kamu enggak keluar?". Saya pun menjawab "Saya ini tidak akan mengeluh hanya karena hal kecil seperti itu. Ingat bro,Kentut tak akn pernah bisa membuat persahabatan kita goyah". sekali lagi" KENTUT TIDAK AKAN PERNAH BISA MENGHANCURKAN PERSAHABATAN KITA!!!". Seketika Dadan pun terharu dengan kalimat yang keluar dari mulut saya. Raut wajah yang penuh dengan air mata kekeewaan berubah menjadi air mata haru. Yaaak saat itu air mata Dadan pun mengalir dengan deras.Itu semua karena Kentut Persahabatan. Dikala seseorang melakukan kesalahan (Kentut),maka sahabat sejati akan terus berada disisinya walaupun itu menyiksa nya....

Senin, 06 Februari 2012

My Five Secret (Deleted post)

Mohon maaf 5 rahasia besar saya sepertinya akan tetap saya jadikan rahasia..
*Instropeksi Diri*

Jumat, 25 November 2011

Rare Items


                                       Di Bandung,dimana yah tempat bisa beli beginian?

Minggu, 20 November 2011

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.”Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu… “Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. ”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel.



Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. “Ayo bermain-main lagi deganku,” kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?” “Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah .”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu. “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel. “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu. “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. ” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita… Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Old Times

by Mikiko Degawa.

Just a memory of an old time
Meanings no less, no more
A single day that passes my mind
Just a glimpse of happiness I adore
Was it not a fine day but all the same
It's so clear that I could frame

The nerve in your voice
Sensitive and soft
Echoes in my mind when the time stopped
With no words you look down
Turning your eyes away
Hiding the word that was never said

Was it not a fine day but all the same
It's so clear that I could frame

I could never find the way
To reach those fine days
And I wonder if I was wrong
I know it was me that let them go
So now I'd better
Go off from old times